Bacaan: Mazmur 124
Pertolongan kita dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. (Mzm. 124:8)
Adi dan Bagas adalah kakak beradik. Suatu pagi di hari libur Bagas menangis keras. Hidungnya berdarah. Baru saja ia bermain dengan Adi, kakaknya. Rupanya sewaktu bermain, si kakak meninju hidung adiknya karena terlalu lama memegang mainan miliknya. Bagas berlari kepada ibunya. Dengan segera sang ibu memberikan pertolongan dan mengobati luka-luka Bagas. Selanjutnya, Adi menerima didikan tegas dari ibunya. Adi menyesal dan menyadari kesalahannya. Bagas berangsur sembuh dan pulih. Dia pun bermain kembali dengan kakaknya yang sudah belajar untuk mengasihi adiknya karena didikan ibu mereka.
Tuhan berpihak kepada orang-orang yang tertindas. Dia segera bertindak memberikan pertolongan-Nya yang ajaib. Kuasa kasih-Nya menjangkau segenap alam semesta. Tuhan sanggup mengendalikan segala sesuatu demi kebaikan orang-orang yang dikasihi-Nya. Tuhan melindungi umat-Nya dari tindakan keji orang-orang jahat. Dialah yang menjadikan langit dan bumi. Segenap ciptaan ditata-Nya dan tunduk pada kehendak kasih-Nya.
Mazmur 124:8 menjadi salah satu kalimat votum yang diucapkan di awal kebaktian. Dasar dan awal dari persekutuan kita dengan Allah dan sesama adalah karena pertolongan Allah sebagai pencipta langit dan bumi. Pernyataan yang tegas ini menjadi kekuatan iman yang menimbulkan pengharapan sewaktu kita lemah, sekaligus juga menjadi pengingat agar kita tidak menindas mereka yang lemah.
REFLEKSI:
Siapakah yang menjadi sumber kekuatan dan pertolongan dalam hidupku?