Bacaan: Ibrani 12:3-13
..didikan itu menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. (Ibr. 12:11)
Dua orang sahabat lama bertemu dalam sebuah reuni. Semasa SMA mereka menempuh pendidikan di sekolah berasrama yang menerapkan disiplin ketat. Orangtua mereka mengirimkan mereka ke sekolah itu karena keduanya sangat nakal dan sulit diatur. Dalam pertemuan setelah 20 tahun berpisah, mereka mengingat kembali pengalaman bersekolah dan tinggal di asrama. Mereka sangat bersyukur karena penerapan disiplin di sekolah itu telah membentuk mereka menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.
Penulis Surat Ibrani menyemangati setiap orang yang sedang berjuang dalam mempraktikkan kasih Tuhan. Tidak mudah hidup dalam lingkungan yang diliputi oleh dosa dan kejahatan. Tetapi kalau Kristus menjadi teladan hidup kita, kita akan semakin dimampukan dalam perjuangan melawan dosa. Memang ada akibat dari dosa dan kejahatan yang sudah dilakukan. Tetapi keputusan untuk hidup baru akan membawa kita ke jalan yang benar. Didikan dari firman Allah akan menyembuhkan jiwa dan memberi kedamaian sejati.
Menaati firman Tuhan memang tidak selalu mudah. Namun, seperti ikan yang berenang melawan arus air, ketaatan untuk melakukan kehendak Allah menjadi bukti bahwa kita hidup dan memiliki tujuan yang jelas. Sebab bukankah hanya ikan yang sudah mati saja yang dihanyutkan oleh arus air? Maka, janganlah mengeluh jika kita harus menerima didikan Allah yang akan menyembuhkan jiwa kita.
REFLEKSI:
Maukah aku menerima didikan dari firman Allah yang akan menyembuhkan jiwaku dan memberikan damai dalam hidupku?