Bacaan: Kejadian 2: 18, Markus 10:2
Tema Besar Bulan Keluarga tahun 2024 ini : “Keluarga yang Berpulih dan Bertumbuh”. Suatu tema yang menarik bila kita mau mencermati makna kata pulih dan tumbuh. “Pulih” itu bermakna keadaan menjadi baik kembali, seperti misalnya seorang sakit kemudian setelah berdoa dan menempuh perawatan kemudian sehat kembali. Itulah pulih! Sedangkan “berpulih” memiliki makna proses atau tindakan menuju keadaan baik kembali. Maka “Keluarga yang Berpulih” adalah keluarga yang senantiasa mau menjalani proses/ melakukan tindakan-tindakan demi kembali berada dalam keadaan baik seperti pada mulanya sesuai dengan rancangan Allah. Selanjutnya keluarga juga diharapkan “bertumbuh”. “Tumbuh” dan “bertumbuh” memiliki makna yang sama yaitu hidup dan bertambah besar/ berkembang. Maka “Keluarga yang Bertumbuh” adalah keluarga yang hidup bersama untuk berkembang dalam anugerah Allah.
Minggu ini kita mengawali perjalanan bulan keluarga 2024 dengan merenungkan tema “Rancangan Allah untuk Keluarga”. Tema ini mengajak kita untuk pertama-tama pulih dengan mendapati rancangan awal Allah untuk pembentukan keluarga.
Rancangan Allah ini merujuk pada Kejadian 2:18, saat Allah merancang pernikahan untuk terciptanya sebuah relasi yang saling menolong dan melengkapi. Lihatlah Allah mencipta Adam untuk ada dalam sebuah hubungan. Sehingga hidupnya bukan untuk dirinya sendiri. Sebelum bersama Hawa, Adam diminta untuk menamai hewan-hewan yang ada. Dengan berjumpa dan memberi nama, Adam memiliki hubungan dengan sesama ciptaan. Namun, Adam menjalin hubungan dalam ketidaksepadanan dengan ciptaan yang lain, oleh karena itu diciptakan-Nya Hawa. Kemudian Allah membuat Adam dan Hawa menjalin hubungan. Satu dengan yang lain hadir bagi yang lain. Adam menerima kehadiran Hawa dan Hawa menerima keberadaan Adam.
Dengan demikian realita Adam dan Hawa (suami dan istri) yang hidup saling menerima dan menyatu inilah yang patut diteladani dan dihidupi sebagai rancangan Allah dalam keluarga. Tantangan yang biasa muncul dalam keluarga yang dipersatukan Allah adalah timbulnya godaan untuk menolak dan menyingkirkan. Ah, masakan se-ngeri itu? Mari kita cermati keseharian kita. Seberapa sering kita sudah mendengarkan pasangan kita dengan baik? Seberapa sering kita masih mendengar untuk menjawab pasangan kita? Kalau kita masih lebih sering mendengar untuk menjawab, itu tanda kita masih tergoda untuk mengabaikan perasaan atau pikiran pasangan kita. Jangan biarkan kita terus tergoda melakukannya, sebab ingatlah kembali Allah merancang sebuah relasi untuk menerima. Sebab dengan pertama menerima, maka kita akan punya peluang untuk saling melengkapi dan membangun keluarga sesuai dengan rancangan Allah. Maka, mari kita perjuangkan! Ya, perjuangkan! Karena menyatu dengan saling menerima serta melengkapi memang rancangan Allah, namun sekaligus juga dalam rancangan Allah pula pada dasarnya kita berbeda. Jangan menyerah, mari berpulih dan bertumbuh bersama!