Bacaan: Ibrani 7:1-10
Ia tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.
(Ibr. 7:3)
Seseorang yang memiliki status dan jabatan pasti akan dihormati dan dijunjung tinggi. Tidak dapat dipungkiri, kedudukan seseorang dapat memengaruhi penilaian dan penghargaan dari orang lain.
Dalam teks Alkitab hari ini, penulis Surat Ibrani ingin meyakinkan orang percaya bahwa Yesus Kristus memiliki status tertinggi. Untuk memberikan gambaran tentang betapa tinggi dan mulianya Yesus Kristus, penulis membandingkannya dengan Melkisedek yang sangat dihormati oleh orang-orang Yahudi. Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah yang Mahatinggi. Ia menyongsong Abraham dan memberkati Abraham. Kepadanya pun Abraham memberikan persembahan persepuluhan. Arti nama Melkisedek adalah raja kebenaran dan raja damai sejahtera, tidak berbapak dan tidak beribu, tidak bersilsilah, tidak berawal, dan hidupnya tak berkesudahan serta imam selama-lamanya. Melkisedek lebih mulia daripada imam-imam keturunan Lewi sebab tak seorang pun di antara para imam yang menjadi imam selama-lamanya. Gambaran tentang status Melkisedek yang tinggi ini digunakan untuk meyakinkan orang percaya tentang status Yesus Kristus. Ia lebih tinggi dan mulia daripada tokoh-tokoh besar di bumi ini.
Kita bersyukur karena diberikan kesempatan untuk menjadi pengikut-Nya. Mari kita junjung tinggi dan muliakan Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari, tunduk menyembah, dan setia kepada-Nya.
DOA:
Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk selalu menjunjung tinggi dan memuliakan Engkau. Amin.