TANDA SALIB
Dipublikasikan pada 22 Juli 2022
2 min baca

Bacaan: Kisah Para Rasul 2:22-36

Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. (Kis. 2:24)

Merek suatu barang mengasosiasikan produk tertentu dan identitas dari perusahaan yang memproduksinya. Merek berfungsi membedakan produk satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dan sekaligus menjadi jaminan reputasi produsen. Oleh karena itu, tidak heran kalau pimpinan suatu perusahaan telepon genggam di Korea tidak segan untuk membakar ratusan ribu ponsel produksinya karena dianggap cacat produksi. Ia tidak ingin produknya dicap murahan. Ia ingin merek produksinya betul-betul diperhitungkan oleh konsumen dan identik dengan kualitas produk yang terbaik. Untuk itu, ia berani mengorbankan kuantitas demi kualitas.

Ibarat merek, salib adalah simbol yang identik dengan Kristus dan para pengikut-Nya. Namun, bagi orang Yahudi, salib adalah tanda kekejian. Oleh karena itu, Mesias yang disalibkan adalah suatu hal yang tidak mungkin bagi mereka, sebab seorang yang disalibkan itu berarti dikutuk oleh Allah (Ul. 21:23). Jadi, bagaimana mungkin Yesus yang disalib atau seorang yang dikutuk Allah adalah seorang Mesias?

Kisah Para Rasul menyatakan bahwa penderitaan dan kematian Kristus yang disalib justru menggenapi rencana Allah. Salib itu sendiri bukanlah sebuah kutukan atau hukuman Allah karena ternyata Allah sendiri membela dan membenarkan Yesus dengan membangkitkan-Nya dari kematian. Salib justru menjadi tanda kemenangan yang membuktikan bahwa Yesus sungguh Mesias dan Tuhan.

REFLEKSI:

Bagi kita pengikut Kristus, salib bukanlah tanda kekalahan, melainkan kemenangan; bukan pula tanda kutukan, melainkan kemuliaan.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
8 Orang Membaca